Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penggunaan Kalsit untuk Berbagai Jenis Industri

gambar kalsit berwarna kecokelatan
Gambar kalsit warna kuning kecokelatan

" Pemanfaatan kalsit menunjukkan perkembangan yang signifikan. Penggunaan kalsit jenis berat dan ringan semakin bertambah luas sehingga volume permintaannya semakin meningkat "

Sampai saat ini, terdapat kurang lebih 23 jenis industri yang menggunakan kalsit, baik sebagai bahan utama maupun sebagai bahan tambahan. Selain untuk industri, kalsit juga digunakan untuk sektor pertanian dan konstruksi.

Apa itu Kalsit?

Kalsit adalah endapan batuan hasil restrukturisasi batu gamping (limestone) yang mengalami pengkristalan setelah mengalami proses pelarutan. Secara umum, proses ini terjadi pada batu gamping atau marmer dalam masa kristalin yang berlapis dan berupa stalaktit dan stalakmit.

Kalsit yang mengandung komposisi kimia CaCO3 ditemukan dalam keadaan murni dan tidak bergantung kepada kandungan mineral pengotornya. Mineral pengotor ini terbentuk karena adanya substitusi unsur Ca oleh unsur logam, seperti Magnesium (Mg), Besi (Fe) dan Mangan (Mn).

Ciri - Ciri Kalsit

Kalsit murni tidak berwarna dan transparan, warnanya akan berubah sesuai dengan substitusi yang terjadi, seperti kuning, coklat, pink, biru, lavender, kehijauan, abu - abu, hitam dan sampai kehijauan seperti klorit.

Kalsit mempunyai berat jenis 2,71 dan akan meningkat sesuai dengan tingkat substitusi unsur logam. Kalsit juga memiliki sifat dengan tingkat kekerasan 3 skala Mohs, belahan rhombohedral dengan sudut 75 - 105 derajat.

Cadangan Kalsit di Indonesia

Persebaran kalsit di Indonesia mengikuti sebaran endapan batu gamping karena sama - sama terbentuk. Namun, belum tentu setiap endapan batu gamping mengandung atau ditemukan kalsit.

Di Indonesia sendiri endapan kalsit ditemukan dalam bentuk lensa - lensa atau merupakan asosiasi endapan mineral yang lain dan jarang ditemukan endapan kalsit murni dalam ukuran besar.

Berdasarkan data ESDM, jumlah cadangan yang sudah diselidiki (tereka) adalah 10,1 juta ton yang terdapat di Indarung, Sumatera Barat dengan jumlah 10 juta ton) dan Bagelen di kabupaten Purwokerto, Jawa Tengah 0,1 juta ton.

Cara Penambangan Kalsit

Pada umumnya, penambangan kalsit dilakukan dengan menerapkan metode tambang terbuka. Pengupasan tanah penutup yang tipis dapat dilakukan dengan bulldozer atau dengan peralatan sederhana.

Sedangkan, untuk tanah penutup yang tebal, penambangan dilakukan dengan cara tambang bawah tanah dan untuk tanah penutup yang terdiri dari batuan keras, pengupasan dilakukan dengan cara pengeboran untuk proses peledakan tambang.

Di Indonesia sendiri penambanga kalsit dilakukan dengan cara tambang terbuka, karena endapan kalsit di Indonesia berupa perbukitan dan daratan di lingkungan pegunungan kapur. Selain itu, penambangan kalsit dilakukan di daerah gua - gua kapur yang keberadaannya bersamaan dengan endapan fosfat.

Cara Pengolahan Kalsit

Kalsit diolah untuk mendapatkan ukuran butir yang diinginkan dan tingkat kadar CaCO3 sesuai dengan spesifikasi yang beredar di pasaran. Pengolahan kalsit dapat dilakukan dengan menghilangkan kotoran yang melekat. Kemudian dilakukan penghancuran dengan alat peremuk (crushing), setelah itu diayak sesuai dengan ukuran butir yang diperlukan.

Ukuran butir dan spesifikasi yang telah ditentukan akan langsung dipasarkan maupun langsung dijual kepada industri yang membutuhkannya.

Selain itu, pengolahan kalsit juga dapat dilakukan dengan proses kalsinasi terhadap batu gamping sebagai bahan baku. Produk olahan kalsit ini adalah jenis light calcite.

Industri Pengguna Kalsit

Setelah diolah kalsit akan langsung dijual kepada konsumen, terutama kepada berbagai jenis industri yang membutuhkan bahan ini. Sektor yang membutuhkan dan memanfaatkan kalsit adalah sektor pertanian, industri kimia, industri makanan, industri logam.

Apa saja industri yang membutuhkan bahan baku kalsit dan sektor lainnya yang memanfaatkan klasit, berikut penjelasannya di bawah ini:

1. Sektor Pertanian

Di sektor pertanian, kalsit digunakan untuk menyuburkan tanah dengan menyeimbangkan kadar keasaman tanah melalui kandungan kapur yang terkandung pada kalsit. Kapur yang digunakan dapat berupa kapur tohor, kapur padam maupun bentuk tepung yang biaya yang lebih murah. Umumnya, pengapuran mencapai 5 ton/hektar untuk setiap beberapa tahun.

2. Industri Kimia

Di Industri kimia, kalsit digunakan untuk memproduksi kaustik soda dan alkali dengan menggunakan solvay process. Kalsit jenis light calcite berfungsi sebagai filler, extender coating pada industri kertas, cat, karet, farmasi dan plastik.

gambar kalsit berwarna transparan
Gambar kalsit transparan

Sedangkan, kalsit alam heavy calcite digunakan pada industri keramik, gelas, barang - barang gelas, kimia dan bahan galian bukan logam.


3. Industri Makanan

Penggunaan kalsit untuk industri makanan adalah untuk pemurnian gula bit. Setiap ton gula bit membutuhkan 250 kilogram kalsit yang sebagian besar dipasok dari pembakaran kapur di pabrik gula. Selain itu, gula tebu juga memerlukan kalsit dengan jumlah kecil, yaitu 2 - 7 kg/ton.

Kalsit juga digunakan sebagai bahan pengawet untuk mengolah sisa produk pada pabrik pengawetan, mengurangi keasaman buah kaleng dan persiapan penggilingan.

Pada industri makanan ternak, kalsit dipakai sebagai imbuhan atau penambah unsur Ca dalam pembentukan tulang dan telur pada unggas.


4. Industri Metalurgi (Logam)

Baja yang diproduksi dengan metode oxygen method membutuhkan kalsit dengan kualitas tinggi sebagai fluks yang berfungsi untuk mengikat material pengotor atau sebagai slag, seperti fosfor, belerang, silika dan alumina.

Pada peleburan aluminium dengan metode Bayer, kalsit dan kaustik soda adalah bagian penting yang berfungsi untuk menghancurkan bijih bauksit.

Pemakaian kalsit/kapur terbesar pada kegiatan flotasi logam bukan besi adalah pada flotasi logam tembaga. Kemudian untuk logam - logam seng, timah hitam, perak dan uranium. Pada pengolahan logam bukan besi, kalsit dipakai untuk proses flotasi sebagai setting agent dan pengontrol PH selama proses flotasi berlangsung.

5. Industri Konstruksi

Pada industri konstruksi, kalsit digunakan sebagai material. Kalsit dapat digunakan sebagai bahan pondasi jalan atau bangunan yang berfungsi untuk menstabilkan tanah.

Kalsit mempunyai peranan penting untuk perkembangan industri di dalam negeri, karena peningkatan permintaan kalsit semakin besar. Didukung oleh bertambahnya industri dan sektor lainnya yang mengandalkan kalsit sebagai bahan baku, terutam pengolahan logam.

Dibutuhkan eksplorasi berkelanjutan untuk mengetahui jumlah cadangan kalsit dan pemetaan cadangan kalsit di Indonesia supaya industri yang membutuhkan bahan ini dapat berjalan seperti semestinya tanpa adanya impor kalsit.

Sangat senang menerima kritik dan saran di kolom komentar. Demikian ulasan singkat mengenai “ Penggunaan Kalsit untuk Berbagai Jenis Industri “ Semoga Bermanfaat.


Dp.

Post a Comment for "Penggunaan Kalsit untuk Berbagai Jenis Industri"