Batu Rijang, Batuan yang Mirip Permata
“ Batu Rijang berasal dari batuan sedimen, ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dan dimanfaatkan sebagai bahan hiasan “
Diketahui jumlah cadangan batu rijang, terutama di Indonesia hanya sedikit sehingga hanya diusahakan oleh pertambangan rakyat. Batuan rijang memiliki keistimewaan dari batu lain karena bentuk fisiknya menyerupai permata.
Belum jelas diketahui jumlah cadangan batu rijang di Indonesia karena peta penyebarannya yang belum terpetakan secara baik dan batu rijang adalah batu yang sulit ditemukan.
Ciri - ciri yang sangat umum dari rijang adalah berbutir sangat halus (crypto crystalline). Umumnya batu rijang berwarna kemerah - merahan (merah hati), kadang - kadang berwarna kehijauan atau kehitaman.
Rijang merupakan batu yang cukup keras dengan kekerasan 7 skala Mohs. Sehingga ketika rijang di adu dengan logam atau benda keras lainnya akan menghasilkan percikan api. Pada zaman dahulu batu rijang digunakan untuk dibentuk sebagai senjata, seperti pisau, kapak dan mata busur.
1. Daerah Istimewah Aceh: Sungai Tutut, Meulaboh, Aceh Barat; Blangkejeren Aceh Tenggara;
2. Jawa Barat: Cigelang Kab. Sukabumi; Waluran Kab. Sukabumi, Pelabuhan Ratu, Kab. Sukabumi;
3. Jawa Tengah: Tirtomoyo, Kab. Wonogiri; Kismantoro dan Pracimantoro Kab. Wonogiri;
4. Jawa Timur: Sungai Cepoko, Sungai Winong, Sungai Kedung Semar Kec. Ngrayun Kab. Ponorogo; Sungai Ngrendeng Kec. Tulakan, Kab. Pacitan; Badegan Kab. Ponorogo, Arjosari Kab. Pacitan.
5. Kalimantan Barat: Sungai Kapuas;
6. Kalimantan Selatan: Kp. Simpang Empat; Martapura, Kab. Banjar;
7. Sulawesi Selatan: S. Tandiwoto, Lengkuna, Bakumponbini; Tondo;
8. Nusa Tenggara Timur: Wawonato.
Diketahui jumlah cadangan batu rijang, terutama di Indonesia hanya sedikit sehingga hanya diusahakan oleh pertambangan rakyat. Batuan rijang memiliki keistimewaan dari batu lain karena bentuk fisiknya menyerupai permata.
Belum jelas diketahui jumlah cadangan batu rijang di Indonesia karena peta penyebarannya yang belum terpetakan secara baik dan batu rijang adalah batu yang sulit ditemukan.
Apa itu Batu Rijang
Batu rijang adalah batuan yang terbentuk pada batuan sedimen dengan rumus kimia SiO2. Rijang terbentuk dari proses replacement terhadap batu gamping oleh silika organik atau anorganik.Ciri - ciri yang sangat umum dari rijang adalah berbutir sangat halus (crypto crystalline). Umumnya batu rijang berwarna kemerah - merahan (merah hati), kadang - kadang berwarna kehijauan atau kehitaman.
Rijang merupakan batu yang cukup keras dengan kekerasan 7 skala Mohs. Sehingga ketika rijang di adu dengan logam atau benda keras lainnya akan menghasilkan percikan api. Pada zaman dahulu batu rijang digunakan untuk dibentuk sebagai senjata, seperti pisau, kapak dan mata busur.
Persebaran Batu Rijang di Indonesia
Kebanyakan rijang didapatkan di sungai sebagai endapan aluvial. Dengan demikian baik bentuk, ukuran dan warnanya sangat bervariasi. Daerah persebaran dan ditemukannya batuan rijang di Indonesia antara lain:1. Daerah Istimewah Aceh: Sungai Tutut, Meulaboh, Aceh Barat; Blangkejeren Aceh Tenggara;
2. Jawa Barat: Cigelang Kab. Sukabumi; Waluran Kab. Sukabumi, Pelabuhan Ratu, Kab. Sukabumi;
3. Jawa Tengah: Tirtomoyo, Kab. Wonogiri; Kismantoro dan Pracimantoro Kab. Wonogiri;
4. Jawa Timur: Sungai Cepoko, Sungai Winong, Sungai Kedung Semar Kec. Ngrayun Kab. Ponorogo; Sungai Ngrendeng Kec. Tulakan, Kab. Pacitan; Badegan Kab. Ponorogo, Arjosari Kab. Pacitan.
5. Kalimantan Barat: Sungai Kapuas;
6. Kalimantan Selatan: Kp. Simpang Empat; Martapura, Kab. Banjar;
7. Sulawesi Selatan: S. Tandiwoto, Lengkuna, Bakumponbini; Tondo;
8. Nusa Tenggara Timur: Wawonato.
Cara Penambangan Rijang
Karena rijang terbentuk dan ditemukan pada kondisi sebagai endapan aluvial (sungai, danau dan lautan), dengan demikian penambangan dilakukan dengan cara sederhana. Karena jumlahnya sedikit kebanyakan pencarian dan penambangan batu rijang dilakukan oleh rakyat.
Penambangan batu rijang menggunakan peralatan mekanis yang sederhana yang fungsinya untuk memotong batuan rijang dari batuan induknya sehingga menjadi ukuran - ukuran yang lebih kecil agar dapat dimuat dan diangkut serta diolah.
Pemanfaatan Batu Rijang
Rijang termasuk sebagai bahan batu setengah permata (intan). Oleh sebab itu kebanyakan rijang dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai hiasan (ornamen). Pengolahan rijang diawali dengan rencana penggunaannya.Oleh karena itu, pengolahan batu rijang hanya menggunakan gerinda dan gergaji. Bongkahan rijang dibentuk sesuai dengan keinginan, kemudian dipoles hingga mengkilap.
Dengan berbagai desain polesan oleh pengrajin batu mulia, rijang siap untuk dipasarkan. Membentuk rijang menjadi batu setengah permata untuk perhiasan dilakukan dengan jiwa seni yang tinggi.
Di daerah Wonogiri terdapat Unit Bina Industri Mulia (UBIBAM) Sri Giri Sejati Wonogiri, sebuah anak perusahaan binaan dari Perusahaan Pupuk Negara PUSRI Palembang yang mendidik, melatih dan membina para calon pengrajin batu mulia.
Sangat senang menerima kritik dan saran di kolom komentar. Demikian ulasan singkat mengenai “ Batu Rijang, Batuan yang Mirip Permata “ Semoga Bermanfaat.
Dp.
Dengan berbagai desain polesan oleh pengrajin batu mulia, rijang siap untuk dipasarkan. Membentuk rijang menjadi batu setengah permata untuk perhiasan dilakukan dengan jiwa seni yang tinggi.
Di daerah Wonogiri terdapat Unit Bina Industri Mulia (UBIBAM) Sri Giri Sejati Wonogiri, sebuah anak perusahaan binaan dari Perusahaan Pupuk Negara PUSRI Palembang yang mendidik, melatih dan membina para calon pengrajin batu mulia.
Sangat senang menerima kritik dan saran di kolom komentar. Demikian ulasan singkat mengenai “ Batu Rijang, Batuan yang Mirip Permata “ Semoga Bermanfaat.
Dp.
Post a Comment for "Batu Rijang, Batuan yang Mirip Permata"