5 Jenis Batubara di Indonesia
" Indonesia dianugerahi cadangan sumber daya alam batubara yang cukup besar. Terdapat 5 jenis cadangan batubara yang ditemukan di Indonesia, antara lain; Lignit, Sub-Butimonous, Butimonous, Antrasit "
Batubara merupakan bahan tambang yang sangat besar permintaannya akhir - akhir ini. Batubara menjadi salah satu bahan bakar fosil yang digunakan untuk menghasilkan listrik. Indonesia merupakan negara pemilik dan produsen batubara terbesar di Indonesia.
Apa itu Batubara?
Batubara berasal dari sisa berbagai jenis tumbuhan yang hidup pada zaman dahulu. Tumbuhan ini dapat berukuran kecil sampai berukuran sangat besar, maka tidak salah bentuk batubara terlihat seperti batang pohon.
Tumbuhan - tumbuhan yang sudah mati ini akan mengalami sedimentasi dan menumpuk pada sebuah cekungan. Pada cekungan ini proses pembatubaraan akan mulai terjadi, sehingga batubara digolongkan ke dalam batuan sedimen.
Proses Pembentukan Batubara
Proses pembentukan Batubara dimulai pada masa zaman Karbon (Carbon) atau sekitar 360 juta - 290 juta tahun lalu, ketika awal munculnya tanaman. Di Indonesia sendiri pembentukan batubara dimulai pada zaman cekungan Tersier atau sekitar 70 juta tahun lalu.
Terdapat 3 (tiga) faktor utama kesuksesan terbentuknya batubara, yaitu faktor temperatur (panas), faktor tekanan (jumlah beban pada lapisan atas) dan faktor proses fisika dan kimia pada bahan organik pembentuk batubara tersebut.
Cadangan Batubara
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2011, Indonesia memiliki cadangan batubara sebesar 65 Milyar ton. Sekitar 30% cadangan ini berjenis lignit atau dengan kualitas rendah, yang memiliki kandungan air 30%.
Sedangkan pemanfaatan batubara yang paling besar adalah untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (pltu). Seperti di Indonesia, kurang lebih 50% pasokan energi listriknya berasal dari pembakaran batubara, maka energi listrik dari batubara disebut energi fosil.
Batubara memiliki beberapa jenis. Jenis - jenis batubara digolongkan berdasarkan kandungan kalori (GAR), abu (ash), sulfur, air dan kandungan karbon. Nah, apa saja jenis - jenis batubara yang terdapat di Indonesia.
Jenis - Jenis Batubara
Berikut 5 jenis jenis batu bara yang ditemukan di Indonesia lengkap dengan ciri - ciri dan spesifikasinya yang telah ditambang dan digunakan diberbagai pembangkit listrik di dalam negeri dan luar negeri;
1. Gambut
Gambar Jenis Batubara Gambut |
Gambut merupakan jenis batu bara yang secara fisik mempunyai warna kecokelatan dengan struktur berpori, sehingga memiliki kadar air yang tinggi diatas 75%. Memilik kandungan sulfur (SO2) tinggi, kandungan abu yang tinggi, rata - rata memiliki nilai kalori yang sangat rendah yaitu 1.700 - 3000 kcal/g. Gambut sering juga disebut batubara muda.
2. Lignit
Batubara jenis lignit ini memiliki warna hitam yang bersifat sangat lunak dan rapuh yang mengandung air 35 - 75% dari beratnya dan memiliki tekstur seperti kayu. Nilai kalorinya rendah dan karbon sedikit, kandungan sulfur dan abu yang tinggi, nilai kalori sekitar 1.500 - 4.500 kcal/kg. Jenis batubara ini merupakan jenis batubara paling besar cadangannya di Indonesia.
3. Sub - Bituminous
Gambar Jenis Batubara Lignit |
4. Bituminous
Jenis batubara bituminous ciri - cirinya, mempunyai warna hitam mengkilap dengan kandungan air sedikit (8-10%) dan kandungan abu dan sulfur yang sedikit. Nilai kalori dari jenis ini tinggi antara 7.000 - 8.000 kcal/kg dan kandungan karbon yang tinggi juga (68-86%).
5. Antrasit
Gambar Jenis Batubara Antrasit |
Jenis batu bara Antrasit memiliki warna hitam mengkilap seperti kaca, sangat kuat dan keras. Memiliki nilai kalori tinggi (8.500 kcal/kg) dan nilai karbon tinggi. Sedangkan kandungan air, abu dan sulfur yang sangat sedikit. Batubara antrasit adalah jenis batubara yang memiliki kualitas yang sangat bagus.
Dp.
Post a Comment for "5 Jenis Batubara di Indonesia"