Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bahan Galian Industri: Dolomit

gambar gunung dolomit

" Dolomit adalah bahan galian industri yang memiliki potensi cadangan yang sangat besar di Indonesia dengan memiliki banyak manfaat untuk industri, seperti keramik, pupuk, plastik dan masih banyak lagi "

Bahan galian dolomit memiliki potensi dan prospek yang sangat besar untuk ditambang dan dikembangkan untuk kebutuhan berbagai jenis industri, baik sebagai bahan baku tambahan dan bahan baku utama.

Apa itu Dolomit ?

Dolomit, salah satu variasi batu gamping, merupakan bahan baku penting yang digunakan industri gelas dan kaca lembaran, industri keramik dan porselen, industri refraktori, pupuk dan pertanian. Dalam industri hilir pemakai, dolomit dapat digunakan, baik secara langsung dalam bentuk dikalsinasi terlebih dahulu, maupun dalam bentuk kimia dolomit.

Potensi dolomit di Indonesia cukup besar dan tersebar mulai dari Propinsi DI Aceh hingga ke Papua dengan spesifikasi yang berbeda, sedangkan dolomit dengan kualitas baik sampai saat ini baru diketahui terdapat di daerah Sedayu dan Tuban, Jawa Timur.

Geologi dan Potensi Cadangan Dolomit

Dolomit yang baru dikenal sejak tahun 1882, merupakan variasi batu gamping yang mengandung >50% karbonat. Istilah dolomit pertama kali digunakan untuk batuan karbonat tertentu yang terdapat di daerah Tyrolean Alpina (Pettijohn. F.J. 1956). Dolomit dapat terbentuk, baik karena proses primer maupun sekunder.

Secara sekunder, dolomit umumnya terjadi karena proses pelindian (leaching) atau peresapan unsur magnesium dari air laut ke dalam batu gamping, atau yang lebih dikenal dengan proses dolomitisasi, yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit. Selain itu, dolomit sekunder dapat juga terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit.

Pembentukan dolomit sekunder dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah tekanan air yang banyak mengandung unsur magnesium dan prosesnya berlangsung dalam waktu lama. Dengan semakin tua umur batugamping, semakin besar kemungkinannya untuk berubah menjadi dolomit. Dolomit primer umumnya berbentuk urat, yang terbentuk bersama-sama dalam cebakan bijih.

Potensi dan Penyebaran Dolomit di Indonesia

Tushadi (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang cukup besar terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua. Selain itu, sebenarnya dolomit juga tersebar di daerah lain, namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil, dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan batugamping.

Eksplorasi dan Pertambangan Dolomit

Eksplorasi di samping bertujuan untuk menentukan jumlah cadangan juga untuk menginterpretasikan bentuk tubuh endapan, luas penyebaran, dan struktur yang dominan di daerah tersebut. Eksplorasi bahan galian industri pada umumnya lebih sederhana dibandingkan dengan untuk mineral logam, karena sebaran fisik bahan galian industri biasanya lebih mudah ditemukan. 

Eksplorasi biasanya dilakukan apabila hasil penyelidikan pendahuluan memenuhi syarat untuk perencanaan penambangan. Eksplorasi batuan dolomit dilakukan bertahap. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara pemboran dan/atau sumuraji. Perhitungan cadangan dilakukan berdasarkan korelasi data pemboran dengan data geologi permukaan.

Sedangkan, Penambangan batuan dolomit di Indonesia umumnya dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan metoda quarry. Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari tanah liat, pasir dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dapat dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau power scraper. Penambangan dilakukan dengan cara konvensional dan mekanis.

Pengolahan Dolomit

Pengolahan dolomit dilakukan dengan cara yang sederhana pula. Bongkah - bongkah dolomit hasil dari penambangan diangkut ke unit pengolahan. Kemudian bongkah - bongkah dolomit tersebut direduksi ukurannya dengan menggunakan alat pemecah batu, hasil proses ini selanjutnya digiling untuk mendapatkan dolomit yang berukuran halus (tepung) dengan ukuran tertentu yang disesuaikan dengan permintaan.

Kegunaan dan Pemanfaatan Dolomit

Sampai sekarang, dolomit banyak digunakan, baik untuk keperluan bahan bagunan, pertanian, maupun dalam industri. Dolomit banyak digunakan sebagai komoditi :
- Industri refraktori
- Dalam tungku pemanas atau tungku pencair
- Dalam pupuk digunakan unsur Mg untuk meningkatkan pH tanah
- Dalam industri cat sebagai pengisi
- Industri kaca, plastik, kertas
- Bahan pembuat semen, sorel, seawater magnesia
- Industri Alkali
- Pembersih air
- Industri ban
- Plywood
- Industri obat - obatan dan kosmetik
- Campuran makanan ternak
- Industri keramik
- Bahan penggosok (abrasive)

Dalam kaitannya dengan penggunaan dalam industri di Indonesia, dibatasi hanya dalam beberapa sektor industri saja, sesuai dengan yang terdaftar di Departemen Perindustrian, seperti industri gelas dan kaca lembaran, industri keramik dan porselen, industri refraktori, pertanian khususnya sektor perkebunan, industri peleburan dan pemurnian logam, industri bahan galian non - logam.

gambar batu dolomit

Dari sekian banyak cara pemanfaatannya, penggunaan dolomit dapat dikelompokkan menjadi tiga (3), yaitu :
1. Pengguna dolomit secara langsung
2. Pengguna dolomit yang telah dikalsinasi
3. Penggunaan kimia dolomit

Perkembangan dan Prospek Dolomit

Dolomit cukup banyak dimanfaatkan oleh industri hilir, baik secara langsung berupa dolomit itu sendiri, setelah dikalsinasikan dan semi kalsinasi atau kandungan oksidanya.

Produksi dolomit dari tahun 1986 hingga tahun 1993 menunjukkan kenaikan dari 68.988 ton hingga 111.786 ton. Sedangkan, konsumsi akan dolomit dimanfaatkan oleh beberapa industri, diantaranya adalah industri pupuk, keramik dan porselen, kaca lembaran dan gelas, bahan galian bukan logam dan bahan dasar besi dan baja dengan total volume pada tahun 1986 sebesar 91.975 ton dan naik terus menjadi 184.223 ton pada tahun 1993.

Sedangkan, prospek, melihat jumlah produksi, konsumsi, ekspor dan impor ternyata belum adanya keseimbangan, dan jumlah volume konsumsi masih cukup tinggi dibandingkan pasokan produksi dan impor. Sehingga, diperkirakan masih besar peluang untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara meningkatkan kapasitas produksi atau melakukan penambangan di lokasi baru.

Penutup

Dolomit dapat dilakukan oleh beberapa industri hilir. Diantaranya oleh industri gelas dan kaca lembaran, industri keramik, pertanian dan lain - lain. Digunakan sebagai bahan baku utama maupun sebagai bahan baku penolong. Potensi dolomit di Indonesia cukup banyak, yang tersebar di seluruh Indonesia dengan kualitas yang berbeda.

Sangat senang menerima kritik dan saran di kolom komentar untuk menyempurnakan artikel ini. Demikian ulasan singkat mengenai Bahan Galian Industri: Dolomit " Semoga Bermanfaat.


Dp.

Post a Comment for "Bahan Galian Industri: Dolomit"