Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana Proses Pembentukan Batubara

gambar batubara di stockpile
Gambar batubara yang telah ditambang


" Batubara merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar yang berasal dari sisa tumbuhan dan membutuhkan waktu berjuta - juta tahun untuk dapat terbentuk "

Permintaan batubara mengalami peningkatan yang signifikan. Permintaan ini disebabkan semakin tingginya kebutuhan pasokan listrik. Batubara adalah bahan bakar fosil yang dimanfaatkan untuk mendapat pasokan listrik.

Batubara pertama kali ditemukan di Inggris raya dan dimanfaatkan pertama kali sebagai bahan bakar kereta api tenaga uap di Inggris. Seiring berjalannya waktu batubara dimanfaatkan jadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk menghasilkan energi listrik.

Energi listrik yang berasal dari batubara disebut dengan energi fosil. Disebut dengan energi fosil karena batubara terbentuk dari fosil berbagai jenis tanaman pada zaman terbentuknya pertama kali tanaman, yang mengalami proses pembatubaraan.

Asal Batubara

Batubara berasal dari sisa dari berbagai jenis tumbuhan yang hidup pada zaman dahulu. Tumbuhan ini dapat berukuran kecil sampai berukuran sangat besar, maka tidak salah bentuk batubara terlihat seperti batang pohon.

Tumbuhan - tumbuhan yang sudah mati ini akan mengalami sedimentasi dan menumpuk pada sebuah cekungan. Pada cekungan ini proses pembatubaraan akan mulai terjadi, sehingga batubara digolongkan ke dalam batuan sedimen.

Proses Pembentukan Batubara

Proses pembentukan Batubara dimulai pada masa zaman Karbon (Carbon) atau sekitar 360 juta - 290 juta tahun lalu, ketika awal munculnya tanaman. Di Indonesia sendiri pembentukan Batubara dimulai pada zaman cekungan Tersier atau sekitar 70 juta tahun lalu.

Batubara adalah salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena membutuhkan waktu sampai berjuta - juta tahun di dalam pembentukannya. Batubara yang ditambang dan digunakan saat ini terbentuk dari 70 juta tahun yang lalu.

Terdapat 3 (tiga) faktor utama kesuksesan terbentuknya Batubara yaitu faktor temperatur (panas), faktor tekanan (jumlah beban pada lapisan atas) dan faktor proses fisika dan kimia pada bahan organik pembentuk Batubara tersebut.

Secara umum Batubara tersusun oleh bahan - bahan yang bersifat dapat dibakar yaitu karbon padat, hidrokarbon, hidrogen, sulfur. Sedangkan bahan - bahan yang tidak dapat terbakar terdiri dari Silika, Aluminium, Besi dan lainnya, bahan yang tidak dapat terbakar ini akan akan menjadi sisa abu setelah proses pembakaran Batubara selesai.

Berdasarkan bahan penyusunnya, Batubara dibagi kedalam beberapa jenis. Bahan penyusun Batubara dapat dipengaruhi oleh umur Geologi pembentukannya, tekanan, panas dan unsur utama organik (tanaman) dari Batubara tersebut.

Jenis - jenis Batubara yang telah dieksplorasi dan ditambang sampai dimanfaatkan sampai saat ini secara umum terdapat 5, yaitu gambut, lignite, sub-bituminous, bituminous dan antrasit.

Batubara jenis antrasit memiliki warna hitam mengkilap seperti kaca, sangat kuat dan keras. Memiliki nilai kalori tinggi (8.500 Kcal/Kg) dan nilai karbon tinggi. Sedangkan kandungan air, abu dan sulfur yang sangat sedikit. Jenis antrasit adalah jenis batubara yang memiliki kualitas baik.

Bahan Bakar Fosil

Pemanfaatan batubara yang paling besar adalah sebagai sumber energi listrik, sehingga listrik yang berasal dari batubara disebut dengan energi fosil karena batubara terbentuk dari hasil fosil, seperti tumbuhan.

Batubara menjadi bahan bakar di instalasi pembangkit listrik tenaga uap (uap). PLTU adalah pembangkit listrik yang menghasilkan listrik dari hasil pembakaran batubara untuk menghasilkan uap dan uap akan memutar turbin untuk mendapatkan energi listrik.

Untuk meningkatkan nilai dari kalori Batubara yang digunakan untuk bahan bakar PLTU biasanya dilakukan metode Mixing yaitu metode pencampuran Batubara nilai kalori rendah dengan Batubara nilai kalori tinggi.

Penambangan Batubara saat ini masih didominasi oleh metode tambang terbuka dengan jenis Open Pit dan Strip Mine. Metode ini sangat lazim digunakan di Indonesia dan beberapa negara penghasil Batubara.

Cadangan Batubara Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Energi Dan Sumberdaya Mineral (ESDM) tahun 2011, Indonesia memiliki cadangan Batubara sebesar 65 Milyar ton. Sekitar 30% cadangan ini berjenis Lignite atau dengan kualitas rendah, yang memiliki kandungan air 30%.

Daerah ditemukannya cadangan dan penghasil batubara terbesar di Indonesia adalah pulau Kalimantan, antara lain; Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara dan di Pulau Sumatera, terutama di Jambi, Riau dan Sumatera Selatan.

Sangat senang hati menerima kritik dan saran di dalam komentar, untuk menyempurnakan artikel ini. Demikian uraian singkat " Bagaimana Proses Pembentukan Batubara ". Semoga bermanfaat.

Dp.

Post a Comment for "Bagaimana Proses Pembentukan Batubara"