Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengolahan Bahan Mentah Mineral Logam Menjadi Barang Jadi

gambar alat berat excavator di lokasi penambangan nikel
Gambar aktivitas penambangan bijih nikel

" Hasil tambang Indonesia, terutama mineral logam, masih dominan diekspor dalam bentuk bahan mentah. Bila diekspor dalam bentuk barang jadi maupun setengah jadi, maka hasil tambang akan memiliki nilai dan harga yang sangat tinggi "

Sejak tahun 1975, hasil tambang Indonesia, terutama mineral logam, lebih dari 50% diekspor dalam bentuk bahan mentah, seperti bauksit, diekspor hampir 84% dan Mangan 58%, termasuk sebesar 76% Minyak Bumi (Sigit, 1995), dikirim ke berbagai negara maju.

Bahkan, pada saat itu politik perdagangan dan industri negara - negara maju, menempatkan Indonesia sebagai negara produsen raw material (bahan mentah). Pada saat ini, Indonesia belum tersedia dan memiliki industri pengolahan dan pemurnian bahan mentah hasil tambang.

Sampai saat ini, setelah beberapa puluh tahun, Indonesia masih mengirimkan hasil tambangnya dalam bentuk bahan mentah. Masih dengan alasan yang sama, belum tersedianya fasilitas pabrik pengolahan dan pemurnian hasil tambang dan peraturan yang mengatur industrialisasi dan hilirisasi bahan hasil tambang.

Hasil tambang Indonesia memang dihargai murah, karena dijual atau diekspor dalam bentuk bijih (Ore), yang dikenal memiliki kadar (logam) yang sangat rendah, sehingga harga jual menjadi murah.

Selanjutnya, negara - negara maju mengolah bijih dan mineral logam ikutan yang terdapat pada Ore menjadi barang jadi, dalam bentuk logam yang memiliki kadar yang tinggi, sehingga ketika akan dijual kembali ke Indonesia akan dihargai sangat tinggi.

Seperti yang diungkapkan Presiden Indonesia Pak Joko Widodo, pengolahan hasil tambang menjadi barang jadi atau setengah jadi, akan sangat menguntungkan negara, baik dari segi pajak perorangan maupun pajak perusahaan dan penyerapan lapangan kerja yang sangat besar.

Apalagi Indonesia dikenal memiliki cadangan sumber daya alam yang sangat besar, terutama mineral logam dan batubara. Bahkan majalah kenamaan Forbes menempatkan Indonesia sebagai negara dengan cadangan Tembaga (Cu) dan Nikel (Ni) kelas dunia.

Pengolahan dan Pemurnian Hasil Tambang

Pengolahan dan pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan nilai atau mutu, baik logam maupun batubara, serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral logam ikutan. Meningkatkan mutu disini adalah menghasilkan bahan hasil tambang menjadi barang jadi atau setengah jadi.

Seperti yang disampaikan Pak Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, seperti bauksit yang diolah untuk mendapat logam aluminium. Jika, bauksit diekspor dalam bentuk bahan mentah, seperti Ore (Bijih), hanya akan dihargai 30.

Lain halnya jika dijual dalam bentuk barang jadi, seperti produk Alumina, akan dihargai menjadi 70, atau sekitar 15 kali lipat. Bauksit jika diolah menjadi produk Alumina, maka akan memiliki kadar Al2O3 98%.

Selain untuk mendapatkan nilai atau kadar logam yang lebih tinggi, pengolahan hasil tambang juga bertujuan untuk mendapatkan mineral ikutan, seperti bijih Nikel, memiliki mineral logam ikutan yang berharga, seperti logam biji besi (Fe).

Jenis Bahan Mentah menjadi Barang Jadi

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Republik Indonesia, Nomor 08 Tahun 2015, yaitu tentang " Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri ". Peraturan ini menggantikan Peraturan Menteri Nomor.1 Tahun 2014.

Dalam peraturan Menteri ini dijelaskan " Batas Minimum Pengolahan dan Pemurnian Komoditas Tambang Mineral Logam di Dalam Negeri ", dan tentu saja berbagai jenis mineral logam yang diolah menjadi barang jadi. 

Berikut beberapa daftar barang jadi maupun barang setengah jadi dari bijih mineral logam dengan cara pengolahan dan pemurnian bahan mentah bijih logam:

1. Bijih Tembaga (Cu)

gambar pekerja di daerah pabrik pengolahan katoda tembaga
Gambar katoda tembaga, merupakan produk barang jadi dari bijih tembaga

Dengan proses Pengolahan, bijih tembaga akan diperoleh produk konsentrat tembaga dengan kadar ≥ 15 Cu. Sedangkan dengan proses Pemurnian diperoleh produk katoda tembaga dengan kadar Logam Cu ≥ 99%, produk lumpur Anoda dengan kadar logam Au ≥ 99%, logam Ag ≥ 99%, Bullion Pb ≥ 99%. Produk logam dengan kadar logam Cu ≥ 99%, logam Au ≥ 99% dll.

2. Bijih Nikel (Ni)

gambar baja tahan karat dari pengolahan besi, baja dan nikel
Gambar baja tahan karat hasil perpaduan nikel matte dan baja

Dengan proses Pemurnian, bijih nikel diperoleh produk Nikel Matte, logam paduan, dan logam nikel, dengan kadar Ni Mate ≥ 70% Ni, Feni ≥ 10% Ni, Nickel Pig Iron (NPI) ≥ 4% Ni, logam Ni ≥ 90%, NiO ≥ 70% Ni, dll.

3. Bijih Bauksit (Al2O3)

Dengan proses Pemurnian, bijih bauksit diperoleh produk logam oksida/hidroksida dan logam, yaitu Smelter grade alumina ≥ 98% Al2O3, Chemical Grade Alumina ≥ 90% Al2O3, Alumina Hydrate ≥ 90% Al (OH)3, dll.

4. Bijih Besi (Fe)

Dengan proses Pengolahan, bijih besi diperoleh produk Konsentrat Besi, kadar ≥ 62% Fe dan ≥ 1% TiO2, produk Konsentrat besi laterit, yaitu ≥ 51% Fe dan kadar Al2O3 + SiO2) ≥ 10%, dll. Sedangkan dengan Proses Pemurnian diperoleh produk Spon, Logam dan Logam Paduan, yaitu Besi spon (sponge iron) ≥ 75% Fe, Besi wantah (pig Iron) ≥ 90% Fe, logam paduan besi (ferro alloy) ≥ 83% Fe, dll.

5. Bijih Timah (Sn)

Dengan proses pengolahan, bijih timah diperoleh produk konsentrat rutil dengan kadar TiO2 ≥ 90%. Sedangkan dengan proses Pemurnian diperoleh produk logam, yaitu logam Sn ≥ 90%, produk terak, logam W ≥ 90%, TaO5 ≥ 90%, Nb2O5 ≥ 90%, Sb2O3 ≥ 90%, dll.

6. Bijih Mangan (MnO2)

Dengan proses Pengolahan, bijih mangan diperoleh produk konsentrat mangan, kadar ≥ 49% Mn. Dengan proses Pemurnian diperoleh produk logam, logam paduan dan kimia mangan, yaitu Fero Mangan (FeMn), Mn ≥ 60%, Silika mangan (SiMn), Mn ≥ 60%, Mangan monoksida (MnO), Mn ≥ 47,5%, MnO2 ≤ 4%, Mangan sulfat (MnSO4) ≥ 90%, Mangan klorida (MnCl2) ≥ 90%, dll.

7. Bijih Timbal (Pb) dan Seng (Zn)

gambar batuan galena yang mengandung bijih seng dan timbal
Gambar bijih seng dan timbal

Dengan proses Pengolahan bijih seng, diperoleh produk konsentrat seng, dengan kadar ≥ 52% Zn, konsentrat timbal, dengan kadar ≥ 57% Pb, sedangkan dengan proses Pemurnian, bijih seng diperoleh produk logam, logam oksida/hidroksida, dengan kadar bullion ≥ 90% Zn, ZnO ≥ 98%, ZnO2 ≥ 98%, Zn (OH2) ≥ 99%, dll. Bijih timbal, diperoleh produk, logam, logam oksida/hidroksida, dengan kadar, bullion ≥ 90% Pb, PbO ≥ 98%, PbO2 ≥ 98%, dll.

8. Bijih Emas (Au)

Dengan proses Pemurnian, bijih emas, diperoleh produk logam emas, dengan kadar logam Au ≥ 99%.

9. Bijih Perak (Ag)

Dengan proses pemurnian bijih perak maka akan diperoleh produk logam perak, kadar logam Ag ≥ 99%.

10. Bijih Kromium (CrCl3)

Dengan proses Pemurnian, bijih kromium, diperoleh produk logam dan logam paduan, dengan kadar logam Cr ≥ 99% dan logam paduan kromium ≥ 60% Cr.

11. Zirkonium (ZrSiO4)

Dengan proses Pemurnian, diperoleh produk bahan kimia zirkon, spon zirkon, zirkonia, logam zirkon dan hafmium, dengan kadar zorkonium oksiklorida (ZOC), ZrOCL2, 8H2O ≥ 90%. Produk zirkonium sulfat ((ZOS) Zr(SO4)2, 4H2O ≥ 90%.

12. Antimon (Sb2O5)

Dengan proses Pemurnian, diperoleh produk logam antimon, dengan kadar Sb ≥ 99%, Sb2O3 ≥ 95%. Selain mineral logam, hasil tambang jenis bahan galian industri juga diolah ke berbagai barang jadi, seperti silika (pasir kuarsa), dengan barang jadi, produk cullet, gravel, pack sand, dengan kualitas SiO2 ≥ 80% dalam bentuk cullet.

Penutup

Bahan mentah hasil tambang agar menjadi barang jadi perlu didukung oleh infrastruktur yang kuat, karena proses pengolahan dan pemurnian terutama mineral logam membutuhkan energi listrik yang besar, pelabuhan dan sistem transportasi yang baik.

Untuk mendirikan atau membangun pabrik pengolahan dan pemurnian, seperti pabrik smelter dan pabrik kokas membutuhkan investasi yang cukup besar, maka sangat penting bagi investor, infrastruktur yang mendukung dan peran serta Pemerintah dalam bentuk undang - undang dan peraturan pemerintah yang memudahkan investor dalam menanamkan modalnya.

Sangat senang hati menerima kritik dan saran di dalam komentar, untuk menyempurnakan artikel ini. Demikian ulasan singkat mengenai “ Pengolahan Bahan Mentah Mineral Logam Menjadi Barang Jadi “ Semoga Bermanfaat.


Dp.

Post a Comment for "Pengolahan Bahan Mentah Mineral Logam Menjadi Barang Jadi"