Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana Nasibmu Kini PT. Dairi Prima Mineral Pemilik Cadangan Timah Hitam Terbesar di Dunia

gambar kontrak karya pt dairi prima mineral ditandai dengan warna pink
Gambar Peta Kontrak Karya PT Dairi Prima Mineral (sumber:Kementrian ESDM)

" Sejarah Singkat PT Dairi Prima Mineral (PTDPM), melakukan survei geologi pendahuluan antara tahun 1992 sampai tahun 1993, untuk menemukan indikasi deposit logam Timah Hitam/Lead dan Seng di pegunungan Kabupaten Dairi "

Kemudian menemukan cebakan batuan Galena yang mengandung Timah Hitam/Lead (Pb) dan Zinc (Zn) di pegunungan Desa Sopokomil, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.

Kemudian pt dairi prima mineral melakukan eksplorasi awal dengan metode Geofisika dan Geokimia, mulai dari daerah Pandiangan sampai daerah Sopokomil yang berbatasan dengan Aceh Singkil. Di tahun berikutnya yaitu tahun 1998 perusahaan mendapatkan Kontrak Karya (KK).

Areal Kontrak Karya PT Dairi Prima Mineral meliputi Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat di Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Singkil di Provinsi Nanggro Aceh Darusalam. 

Setelah mendapatkan KK ini, maka perusahaan telah diizinkan untuk melaksanakan ekplorasi lanjutan meliputi pemboran detail, coring analysis dan analisis geoteknik.

PT Dairi Prima Mineral Menemukan Cadangan Layak Tambang

Setelah melakukan eksplorasi yang cukup panjang, pt dairi prima mineral menemukan daerah yang cadangan layak tambang yang disebut dengan Anjing Hitam (Black Dog) Project dan Lae Jehe Project.  

Mempunyai volume cadangan sebesar 11 juta ton ore dengan kandungan 11.5% Zn, 6.8% Pb (Sumber:Bumi Resource Mineral).Masih berdasarkan sumber yang sama Anjing Hitam, Lae Jehe, Base Camp site bila ditotal mempunyai cadangan sebesar 25 juta ton ore (bijih) yang diklaim merupakan cadangan Timah Hitam terbesar di dunia dengan pemilihan metode penambangan yaitu Underground Mine (tambang bawah tanah).

Pada tahun 2005, PTDPM mulai melaksanakan pengerjaan konstruksi mulai dari pembangunan dan pembukaan Acces Road, pembangunan Base Camp dan pembangunan infrastruktur pendukung lainnya. 

Kepemilikan awal PT Dairi Prima Mineral adalah Herald Resources dari Australia dan Aneka Tambang (BUMN) dari Indonesia dengan masing-masing porsi saham 80% dan 20%.

Dengan keberadaan perusahaan ini masyarakat sudah merasakan manfaatnya, dimana beberapa masyarakat lokal dari Desa Sopokomil, Desa Bongkaras hingga Parongil mendapatkan pekerjaan yang layak karena keberadaan PTDM dan kontraktor-kontraktor perusahaan baik lokal maupun luar negeri, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut.

batuan timah dan seng
Gambar Batuan mengandung mineral Zinc dan Timbal (freeimage)

Demikian juga pihak perusahaan membeli (ganti rugi) lahan masyarakat yang dibutuhkan untuk melancarkan proses konstruksi dan penambangan, ditambah dengan fasilitas-fasilitas umum yang disediakan oleh PTDPM kepada masyarakat.

PT DPM Terkendala Izin Hutan Lindung

Ditengah proses pengerjaan konstruksi proyek, tiba-tiba pihak PTDPM menghentikan seluruh proses kegiatannya hingga detik ini juga. Belum diketahui dengan pasti apa yang mengakibatkan seluruh kegiatan ini dihentikan. 

Kantor-kantor pt dairi prima mineral yang berlokasi di Kota Sidikalang, Parongil dan juga Office Site ditutup total dan belum ada informasi yang jelas terkait hal ini.

Namun, berdasarkan sumber Kompas.com pertanggal 21/12/2008 PT Dairi Prima Mineral menghentikan kegiatannya disebabkan belum mengantongi izin pinjam pakai kawasan hutan lindung seluas 37 hektar diregister 66 Batu Ardan, Desa Longkotan, Sopokomil Dairi. 
Izin tersebut dibutuhkan pihak PTDPM untuk pertambangan bawah tanah.

Ini diutarakan lagi oleh Country Head PTDPM Ian Bruce; perusahaan telah menunggu selama tiga tahun untuk mendapatkan izin ini. Namun pemerintah Indonesia belum mengeluarkan izin tersebut sehingga pihak perusahaan menghentikan seluruh kegiatannya.


Tidak adanya kepastian aturan hukum di Indonesia dan krisis global pada waktu itu membuat perusahaan menghentikan kegiatannya karena perusahaan terbebani oleh biaya operasional Explorasi, pembebasan lahan dan membayar kontraktor-kontraktor yang telah bekerjasama untuk konstruksi selama ini. 
Sedangkan proses produksi/Exploitasi yang merupakan harapan PTDPM untuk pemasukan khas perusahaan belum bisa diharapkan.

Kepemilikan Saham 

Kabar terakhir saham Herald Resources telah dijual ke pihak Bumi Minerals Resources, sehingga saham PTDPM sekarang dipegang penuh oleh perusahaan dari Indonesia, menjadi Bumi Minerals Resources 80% dan Antam 20%, Antam adalah BUMN asal Indonesia yang mengelola tambang emas di Gunung Pongkor, Bogor. 

Penutup

Apakah dengan ketidakpastian aturan hukum dan proses pengurusan izin di Indonesia yang berbelit akan membuat investor dari luar negri akan angkat kaki dan tidak berniat lagi menanam investasi di tanah Indonesia?.

Kita berharap tidak demikian, masalah yang seperti ini tidak ada lagi dan cukup menimpa investor Herald Resources perusahaan raksasa dari Australia dan perusahaan lain yang bernasib sama.

Di era kepemimpinan saat ini baiknya mengundang kembali investor baik dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi kembali di Indonesia dengan jaminan kepastian hukum, regulasi dan pengurusan izin yang lebih baik dan transparan.

Artikel ini dibuat berdasarkan opini pribadi dan data dari berbagai sumber. Mohon dikoreksi jika ada kesalahan penulisan di dalam artikel ini. Sangat senang hati menerima kritik dan saran di dalam komentar, untuk menyempurnakan artikel ini.

Demikian ulasan singkat mengenai "Bagaimana Nasibmu Kini PT. Dairi Prima Mineral Pemilik Cadangan Timah Hitam Terbesar di Dunia". Semoga Bermanfaat.


Dp.

Post a Comment for "Bagaimana Nasibmu Kini PT. Dairi Prima Mineral Pemilik Cadangan Timah Hitam Terbesar di Dunia"