10 Kegunaan Mangan untuk Kehidupan, Salah Satunya Membuat Baterai
Selama ini, mangan belum begitu dikenal maupun bahan tambang yang tidak begitu populer dibandingkan bahan tambang lainnya. Namun, perlu diketahui bahwa mangan adalah bahan baku pembuatan beterai kering.
Apa itu Mangan?
Mangan adalah mineral batuan yang memiliki rumus kimia Mn. Kelebihan ditemukannya mangan adalah dapat diperoleh pada berbagai jenis batuan, seperti batuan beku, sedimen dan metamorf.
Mangan di Indonesia ditemukan pertama kali pada tahun 1854 di daerah Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat, tetapi pengusahaannya baru dimulai menjelang akhir abad yang lalu. Meskipun tempat penemuan pertama di Karangnunggal tetapi endapan yang diusahakan terlebih dahulu adalah tambang mangan yang terdapat di Kliripan, Kulon Progo, Yogyakarta.
Endapan mangan di daerah Jawa, umumnya terdapat sebagai kantong dan lensa dalam batu gamping yang terletak di dalam atau di atas batuan vulkanik, seperti tufa dan breksi. Bijih mangan didapatkan sebagai pirolusit, psilomelan dan wad (massa seperti tanah).
Jika depositnya terletak jauh dari permukaan bumi, maka pembuatan sumuran yang dilanjutkan dengan sistem gophering lebih sesuai seperti yang telah dilakukan di daerah Kliripan, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo.
Bijih Mangan (Mn) 95% dimanfaatkan untuk kebutuhan industri baja. Kegunaan lain dari mangan adalah untuk kebutuhan industri kimia, baterai kering, korek api, gelas, cat, bahan celup dan pupuk.
Khusus mangan untuk pembuatan baterai kering harus memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan (berdasarkan Industrial Minerals, Juli 1985). Di Amerika Serikat dikenal 3 jenis bijih mangan grade baterai, yaitu: Grade A (militer), Grade A (komersial) dan Grade B (komersial).
Spesifikasi bijih mangan yang dibutuhkan untuk pembuatan baterai kering, yaitu:
Kadar oksigen sebagai MnO2 (75 - 85%
Mn total (48 - 58%)
Kelembaban (3 - 5%)
Besi sebagai Fe (0,2 - 3%)
Silikon sebagai SiO2 (0,5 - 5%)
Pengotor logam lain (0,1 - 0,2%)
Terutama adalah bijih mangan harus mempunyai struktur kristal yang buruk (struktur magma) dan harus keras tetapi sarang. Untuk keperluan pembuatan baterai kering, mangan oksida buatan atau campuran dari keduanya. Di dalam terdapat lebih dari 20 mineral mangan dioksida. Diantara mineral tersebut hanya beberapa mineral yang cocok untuk baterai kering antara lain Kelompok kriptomelan, hollandit. Ada dioksida kriptomelan yang dapat dipakai untuk bahan baterai kering yang menghasilkan kinerja yang cukup bagus dan dengan daya tahan yang lama.
Pirolusit, pada umumnya merupakan depolarisator baterai yang buruk. Beberapa pirolusit memberikan daya guna dengan daya tahan lama boleh jadi karena adanya sisa magnet.
Ramsdelit, sebagai ubahan dari groutif, bukan depolisator yang baik, mungkin komposisinya selalu mendekati ke mangan dioksida yang stoichiometric. Nsutit, bersifat non stoichiometric dan sarang memberikan daya guna yang baik.
Birnessit, salah satu mineral yang paling banyak ditemukan dalam bintil mangan dasar samudra. Bahan ini memberikan daya guna yang baik untuk baterai biasa dan relatif memberikan daya guna yang unggul dalam pemakaian heavy duty.
Todoraktif adalah mangan umum. Terdapat sebagai endapan mangan di darat juga merupakan salah satu mineral utama dalam bintil mangan dasar laut. Mineral sekunder dibentuk melalui atau oleh aksi air meteor yang dingin, penggantian batu gamping, sebagian terbentuk oleh pelapukan dan proses hidrotermal.
Mangan dioksida buatan adalah mangan dioksida yang dihasilkan oleh proses kimia dan fisika. Dalam industri baterai kering dikenal 3 jenis mangan dioksida buatan yaitu:
Mangan dioksida elektronik = Electrolitic Mangan Diokside = EMD. Jenis ini dibuat dengan elektrolisa larutan magma sulfat. Larutan MnSO4 dibuat rodokrosit (MnCO3) atau dari mangan dioksida. Mangan karbonat akan lebih baik karena mudah larut dalam asam sulfat. Pemakaian bijih mangan dioksida baru ekonomis bila kadar MnO2 lebih dari 75%. Bijih dipanggang dan direduksi menjadi MnO agar dapat larut dalam asam sulfat.
Mangan dioksida yang diaktifkan secara kimia = Chemical Mangan Diokside = CMD. Merupakan jenis mangan hidrat buatan yang diperoleh dengan penguraian thermal senyawa mangan selain oksida, misal mangan nitrat untuk menghasilkan oksida padat halus. Mangan hidrat buatan diperolah dari permanganat, bersifat sangat reaktif.
Mangan dioksia buatan kebanyakan digunakan dalam baterai kering terutama dari jenis baterai menganis alkali, premium atau heavy duty dan sebagai campuran dengan bijih alam untuk baterai Lechlanche biasa. Pencampuran ini dimaksudkan untuk meningkatkan tegangan jepit dan waktu tegangan.
Pembentukan Mangan di Alam
Endapan bijih mangan dapat terbentuk dengan berbagai cara, yaitu karena proses hidrotermal yang dijumpai dalam bentuk vein, metamorfik, sedimenter maupun residu. Endapan mangan sedimenter merupakan endapan bijih Mn yang banyak dijumpai dan mempunyai nilai ekonomis tinggi.Endapan mangan di daerah Jawa, umumnya terdapat sebagai kantong dan lensa dalam batu gamping yang terletak di dalam atau di atas batuan vulkanik, seperti tufa dan breksi. Bijih mangan didapatkan sebagai pirolusit, psilomelan dan wad (massa seperti tanah).
Daerah Penghasil Mangan
Penemuan sumber daya dan cadangan mangan di Indonesia dapat ditemukan di daerah, Aceh, Sumatera Utara (terutama pantai timur), Sumatera Barat, Jawa Timur (Pacitan dan Ponorogo), Kalimantan Barat (Lumar, Kabupaten Sambas) dan Kalimantan Timur.Cara Penambangan Mangan
Metode penambangan mangan tergantung dari letak endapan depositnya. Jika, deposit mangan terletak di dekat permukaan, teknik penambangan yang diterapkan menggunakan sistem tambang terbuka.Jika depositnya terletak jauh dari permukaan bumi, maka pembuatan sumuran yang dilanjutkan dengan sistem gophering lebih sesuai seperti yang telah dilakukan di daerah Kliripan, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo.
Pengolahan dan Pemanfaatan Mangan
Berikut penjelasan sistem pengolahan, pemanfaatan sampai kegunaan mangan bagi kehidupan manusia, terutama mangan untuk kebutuhan bahan baku berbagai jenis industri.Bijih Mangan (Mn) 95% dimanfaatkan untuk kebutuhan industri baja. Kegunaan lain dari mangan adalah untuk kebutuhan industri kimia, baterai kering, korek api, gelas, cat, bahan celup dan pupuk.
Khusus mangan untuk pembuatan baterai kering harus memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan (berdasarkan Industrial Minerals, Juli 1985). Di Amerika Serikat dikenal 3 jenis bijih mangan grade baterai, yaitu: Grade A (militer), Grade A (komersial) dan Grade B (komersial).
Spesifikasi bijih mangan yang dibutuhkan untuk pembuatan baterai kering, yaitu:
Kadar oksigen sebagai MnO2 (75 - 85%
Mn total (48 - 58%)
Kelembaban (3 - 5%)
Besi sebagai Fe (0,2 - 3%)
Silikon sebagai SiO2 (0,5 - 5%)
Pengotor logam lain (0,1 - 0,2%)
Terutama adalah bijih mangan harus mempunyai struktur kristal yang buruk (struktur magma) dan harus keras tetapi sarang. Untuk keperluan pembuatan baterai kering, mangan oksida buatan atau campuran dari keduanya. Di dalam terdapat lebih dari 20 mineral mangan dioksida. Diantara mineral tersebut hanya beberapa mineral yang cocok untuk baterai kering antara lain Kelompok kriptomelan, hollandit. Ada dioksida kriptomelan yang dapat dipakai untuk bahan baterai kering yang menghasilkan kinerja yang cukup bagus dan dengan daya tahan yang lama.
Pirolusit, pada umumnya merupakan depolarisator baterai yang buruk. Beberapa pirolusit memberikan daya guna dengan daya tahan lama boleh jadi karena adanya sisa magnet.
Ramsdelit, sebagai ubahan dari groutif, bukan depolisator yang baik, mungkin komposisinya selalu mendekati ke mangan dioksida yang stoichiometric. Nsutit, bersifat non stoichiometric dan sarang memberikan daya guna yang baik.
Birnessit, salah satu mineral yang paling banyak ditemukan dalam bintil mangan dasar samudra. Bahan ini memberikan daya guna yang baik untuk baterai biasa dan relatif memberikan daya guna yang unggul dalam pemakaian heavy duty.
Todoraktif adalah mangan umum. Terdapat sebagai endapan mangan di darat juga merupakan salah satu mineral utama dalam bintil mangan dasar laut. Mineral sekunder dibentuk melalui atau oleh aksi air meteor yang dingin, penggantian batu gamping, sebagian terbentuk oleh pelapukan dan proses hidrotermal.
Mangan dioksida buatan adalah mangan dioksida yang dihasilkan oleh proses kimia dan fisika. Dalam industri baterai kering dikenal 3 jenis mangan dioksida buatan yaitu:
Mangan dioksida elektronik = Electrolitic Mangan Diokside = EMD. Jenis ini dibuat dengan elektrolisa larutan magma sulfat. Larutan MnSO4 dibuat rodokrosit (MnCO3) atau dari mangan dioksida. Mangan karbonat akan lebih baik karena mudah larut dalam asam sulfat. Pemakaian bijih mangan dioksida baru ekonomis bila kadar MnO2 lebih dari 75%. Bijih dipanggang dan direduksi menjadi MnO agar dapat larut dalam asam sulfat.
Mangan dioksida yang diaktifkan secara kimia = Chemical Mangan Diokside = CMD. Merupakan jenis mangan hidrat buatan yang diperoleh dengan penguraian thermal senyawa mangan selain oksida, misal mangan nitrat untuk menghasilkan oksida padat halus. Mangan hidrat buatan diperolah dari permanganat, bersifat sangat reaktif.
Mangan dioksia buatan kebanyakan digunakan dalam baterai kering terutama dari jenis baterai menganis alkali, premium atau heavy duty dan sebagai campuran dengan bijih alam untuk baterai Lechlanche biasa. Pencampuran ini dimaksudkan untuk meningkatkan tegangan jepit dan waktu tegangan.
Sangat senang menerima kritik dan saran di kolom komentar untuk menyempurnakan artikel ini. Demikian ulasan singkat mengenai " 10 Kegunaan Mangan untuk Kehidupan " Semoga Bermanfaat.
Dp.
Post a Comment for "10 Kegunaan Mangan untuk Kehidupan, Salah Satunya Membuat Baterai"