Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teknologi Gasifikasi Batubara, Pengertian dan Manfaatnya

gambar pabrik gasifikasi batubara
Gambar Gasifikasi Batubara

" Gasifikasi batubara diprediksi akan menjadi energi di masa depan. Gasifikasi batubara adalah cara untuk mengubah batubara menjadi gas yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan produk bahan kimia "

Batubara adalah sumber daya alam yang memiliki banyak manfaat bagi manusia. Salah satu penggunaan batubara yang sangat besar adalah sebagai sumber energi listrik dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Indonesia berada di posisi kelima sebagai pemilik cadangan batubara terbesar di dunia. Daerah sebaran cadangan batubara terbesar di Indonesia terletak di dua Provinsi, yaitu Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan. Cadangan batubara yang layak tambang Indonesia sekitar 38,8 miliar ton.

Pemanfaatan Batubara

Batubara merupakan komoditas yang mayoritas digunakan sebagai sumber energi. Peningkatan atau penurunan kebutuhan energi pada suatu periode/wilayah akan mendorong fluktuasi konsumsi batubara dan cendrung mempengaruhi harga jual batubara tersebut. Masih banyak lagi manfaat batubara, seperti kebutuhan kokas dan briket.

Berdasarkan data dari International Energy Agency (IEA) tahun 2018, sebanyak 67% batubara digunakan untuk menghasilkan panas dan listrik (heat and power), sedangkan 12,3% dikonversi menjadi kokas untuk pembuatan besi (iron making) di blast furnace dan sisanya dipakai untuk berbagai keperluan masyarakat.

Apa itu Gasifikasi Batubara

Gasifikasi merupakan proses mengubah bahan bakar padat, seperti batubara menjadi gas dengan nilai bakar. Pada proses gasifikasi, batubara bereaksi dengan reaktan (agen gasifikasi), umumnya menggunakan oksigen (O2). Sedangkan, alternatif lainnya adalah menggunakan udara, uap air (steam) atau CO2.

Produk yang dihasilkan berupa campuran gas hidrogen (H2), gas karbon monoksida (CO), gas karbon dioksida (CO2), gas metana (CH4), dan gas nitrogen (N2) atau disebut sebagai syngas

Pada umumnya, gasifikasi batubara dilakukan pada rentang temperatur operasi 700 - 1700 celcius dan tekanan operasi 1-50 bar, menyesuaikan dengan karakteristik umpan, spesifikasi reaktor yang digunakan, dan produk yang diinginkan.

Komposisi utama syngas adalah gas H2 dan CO yang digunakan untuk menghasilkan listrik, melalui pembakaran langsung atau diolah lebih lanjut menjadi bahan baku (building blocks) pembuatan beragam bahan bakar (fuels) dan bahan kimia (chemicals).

Teknologi gasifikasi, hampir 99% karbon dalam batubara terkonversi menjadi syngas sehingga lebih fleksibel untuk diolah. Limbah utama dari proses gasifikasi abu yang dikeluarkan (discharge) dalam bentuk kering sebagai fly ash, atau dalam bentuk lelehan terak (bottom ash), tergantung komposisi abu dan jenis reaktor gasifikasi (gasifier) yang digunakan.

Sejauh ini, belum ada pabrik gasifikasi maupun likuefaksi batubara yang beroperasi secara komersial, akibatnya Indonesia masih harus mengimpor beberapa komoditas dengan nilai yang cukup besar, yakni metanol (USD 213 juta) dan dapat diperoleh melalui konversi syngas dari gasifikasi; etilena (USD 584 juta), hasil proses methanol to olefins, amonium sulfat (USD 115 juta) yang merupakan bahan baku pupuk dan kokas (USD 186 juta) yang merupkan produk karbonisasi batubara. 

Dari keseluruhan produk tersebut, konversi syngas menjadi metanol mempunyai peluang ekonomi yang paling baik dengan potensi produk turunan yang sangat luas, seperti produksi DME dan olefins.

gambar bijih batubara

Kedepan, beberapa perusahaan tambang batubara, khususnya dengan izin PKP2B, direncanakan akan melakukan kegiatan hilirisasi batubara. Khususnya melalui proses karbonisasi menjadi semikokas atau karbon aktif dan gasifikasi untuk menghasilkan beragam produk.

Secara umum, proses yang digunakan untuk mengkonversi batubara menjadi beragam produk dilakukan melalui beberapa tahap, salah satunya karbonisasi. Karbonisasi adalah salah satu jenis pirolisis atau pemanasan batubara dengan sedikit atau tanpa oksigen. 

Tujuan utama proses karbonisasi batubara untuk mendapatkan residu padatan, yang memiliki kandungan karbon tinggi yang disebut dengan kokas.

Terdapat beberapa indeks harga batubara acuan regional dan global, seperti Newcastle Export Index (NEX), Global Coal Newcastle Index (GNCN), Platss dan Indonesia Coal Price Index (ICI). NEX dan GCNC merupakan indeks harga batubara thermal (thermal coal) dengan free on board (FOB) Newcastle, Australia untuk wilayah Asia Pasifik. Sedangkan, Platts merupakan indeks acuan harga batubara termal global.

Sangat senang menerima kritik dan saran di kolom komentar untuk menyempurnakan artikel ini. Demikian ulasan singkat mengenai Teknologi Gasifikasi Batubara " Semoga Bermanfaat.


Dp.

Post a Comment for "Teknologi Gasifikasi Batubara, Pengertian dan Manfaatnya"