5 Keunggulan dari PLTS Terapung
" PLTS Terapung merupakan teknologi pembangkit listrik tenaga surya yang memanfaatkan permukaan air, seperti Danau atau Waduk sebagai tempat instalasi Modul Surya "
PLTS Terapung sudah sukses diterapkan di berbagai negara, seperti di China dan Thailand. Di China PLTS Terapung di Zhejiang menghasilkan energi listrik 320 MW. Sedangkan, di Thailand PLTS Terapung di waduk Sirindhom dapat memiliki kapasitas terpasang 45 MW.
Pengembangan PLTS Terapung di Indonesia sudah semakin jelas dan terbuka luas, didukung oleh potensi, lokasi dan semakin didukung program bauran energi listrik dari energi baru terbarukan. PLTS Terapung sangat cocok diterapkan di salah satu waduk terbesar di Indonesia, yaitu Waduk Cirata.
PLTS Terapung menggunakan sistem modul surya skala besar yang dipasang terapung pada platform di permukaan perairan, baik pada danau, waduk, dam, danau irigasi, area
pengelolaan air buangan (water treatment pond), maupun lepas pantai.
Jumlah bendungan dan waduk di Indonesia sampai Agustus 2020 lebih dari 244 bendungan yang terintegrasi di Balai Teknik Bendungan beserta waduk yang memiliki luas total sekitar 10.183 Ha. Jumlah waduk yang layak dikembangkan di Indonesia antara lain; di Pulau Sumatera 7, Kalimantan 6, Sulawesi 4, Jawa 79, Bali dan Nusa Tenggara 90, Maluku 1 waduk.
1. PLTS Terapung dapat menggunakan badan air yang tidak dimanfaatkan, seperti reservoir, danau pengelolaan air pembuangan, danau, waduk, laguna, danau irigasi, danau perikanan dan bendungan (dam).
2. Instalasi dan dekomisioning yang lebih sederhana dan compact. PLTS Terapung nyaris tidak memiliki konstruksi sipil yang tetap, berbeda dengan PLTS ground-mounted. Instalasi relatif lebih mudah dan cepat karena tidak membutuhkan alat berat (tanpa pekerjaan sipil).
3. PLTS Terapung yang menutupi badan air dapat mengurangi penguapan air. Penelitian di Australia menyebutkan pengurangan antara 15.000 - 25.000 meter kubik untuk instalasi 1 MWp PLTS Terapung.
4. PLTS Terapung dapat meningkatkan efisiensi modul (PV) sampai dengan 12% dibandingkan PLTS ground - mounted. Dikarenakan berdasarkan studi yang dilakukan oleh National University of Singapore, modul pada PLTS Terapung beroperasi pada temperatur 3 - 10 derajat celcius lebih rendah dibandingkan PLTS Atap.
5. Struktur PLTS Terapung dapat mengurangi pembentukan gelombang pada badan air sehingga erosi pada tepi perairan dapat diminimalisir. Terutama untuk struktur PLTS Terapung yang dekat dengan area bendungan.
PLTS Terapung sudah sukses diterapkan di berbagai negara, seperti di China dan Thailand. Di China PLTS Terapung di Zhejiang menghasilkan energi listrik 320 MW. Sedangkan, di Thailand PLTS Terapung di waduk Sirindhom dapat memiliki kapasitas terpasang 45 MW.
Pengembangan PLTS Terapung di Indonesia sudah semakin jelas dan terbuka luas, didukung oleh potensi, lokasi dan semakin didukung program bauran energi listrik dari energi baru terbarukan. PLTS Terapung sangat cocok diterapkan di salah satu waduk terbesar di Indonesia, yaitu Waduk Cirata.
Pengertian PLTS Terapung
Pembangkit listrik tenaga surya adalah teknologi pembangkit listrik yang memanfaatkan radiasi Matahari dan diubah menjadi energi listrik dengan bantuan peralatan yang disebut fotovoltaik dengan teknologi solar panel atau panel surya.PLTS Terapung menggunakan sistem modul surya skala besar yang dipasang terapung pada platform di permukaan perairan, baik pada danau, waduk, dam, danau irigasi, area
pengelolaan air buangan (water treatment pond), maupun lepas pantai.
Cara Kerja PLTS Terapung
Pada prinsipnya, sistem PLTS Terapung tidak berbeda jauh dengan sistem PLTS ground-mounted ( PLTS di Daratan). PLTS Terapung terdiri dari modul surya, platform apung, sistem mooring, inverter, power conditions station (di darat atau di atas perairan), perbengkelan, infrastruktur interkoneksi jaringan, fasilitas pendukung, pusat meteorologi, remote monitoring dan sistem pengumpulan data.
Sistem Kerja dan Komponen PLTS Terapung |
Potensi PLTS Terapung di Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) potensi Pengembangan PLTS Terapung di Indonesia mencapai 26,65 GW (Gigawatt) dan tersebar di 271 lokasi di Indonesia.
Jumlah bendungan dan waduk di Indonesia sampai Agustus 2020 lebih dari 244 bendungan yang terintegrasi di Balai Teknik Bendungan beserta waduk yang memiliki luas total sekitar 10.183 Ha. Jumlah waduk yang layak dikembangkan di Indonesia antara lain; di Pulau Sumatera 7, Kalimantan 6, Sulawesi 4, Jawa 79, Bali dan Nusa Tenggara 90, Maluku 1 waduk.
Keunggulan PLTS Terapung
Berdasarkan penelitian dan berdasarkan PLTS Terapung yang telah beroperasi di berbagai negara, Pembangkit jenis ini memiliki kelebihan atau keunggulan dilihat dari berbagai faktor. Apa saja keunggulan PLTS Terapung, berikut 5 keunggulan dari penerapan PLTS Terapung;1. PLTS Terapung dapat menggunakan badan air yang tidak dimanfaatkan, seperti reservoir, danau pengelolaan air pembuangan, danau, waduk, laguna, danau irigasi, danau perikanan dan bendungan (dam).
2. Instalasi dan dekomisioning yang lebih sederhana dan compact. PLTS Terapung nyaris tidak memiliki konstruksi sipil yang tetap, berbeda dengan PLTS ground-mounted. Instalasi relatif lebih mudah dan cepat karena tidak membutuhkan alat berat (tanpa pekerjaan sipil).
3. PLTS Terapung yang menutupi badan air dapat mengurangi penguapan air. Penelitian di Australia menyebutkan pengurangan antara 15.000 - 25.000 meter kubik untuk instalasi 1 MWp PLTS Terapung.
4. PLTS Terapung dapat meningkatkan efisiensi modul (PV) sampai dengan 12% dibandingkan PLTS ground - mounted. Dikarenakan berdasarkan studi yang dilakukan oleh National University of Singapore, modul pada PLTS Terapung beroperasi pada temperatur 3 - 10 derajat celcius lebih rendah dibandingkan PLTS Atap.
5. Struktur PLTS Terapung dapat mengurangi pembentukan gelombang pada badan air sehingga erosi pada tepi perairan dapat diminimalisir. Terutama untuk struktur PLTS Terapung yang dekat dengan area bendungan.
Kendala PLTS Terapung
Namun, penerapan PLTS Terapung memiliki 5 tantangan teknis yang harus dicari solusi untuk mengatasinya. Apa saja tantangan penerapan PLTS Terapung;
1. Lebih mungkin untuk terkena dampak aktivitas alam seperti ombak/gelombang tinggi, tsunami, badai dan topan.
2. Sistem harus lebih fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan tinggi muka air, srus air, pertumbuhan alga dan organisme lainnya.
3. Kemungkinan dapat terjadi korosi pada struktur logam dan komponen lainnya lebih tinggi sehingga dapat mengurangi masa operasi sistem PLTS Terapung.
4. Tutupan permukaan air akibat modul surya dapat mempengaruhi biota perairan yang ada dikarenakan kurangnya sinar Matahari yang dapat masuk ke dasar perairan.
5. Kegiatan perairan seperti pemancingan dan jalur transportasi mungkin dapat terganggu.
PLTS Terapung merupakan pembangkit listrik yang dikategorikan sebagai energi baru terbarukan (ebt). Pengembangan PLTS Terapung di Indonesia diharapkan dapat mencapai target energi 4,7 GW untuk mendukung target energi baru terbarukan 23% pada tahun 2025.
Sangat senang hati menerima kritik dan saran di dalam komentar, untuk menyempurnakan artikel ini. Demikian ulasan singkat mengenai " 5 Keunggulan dari PLTS Terapung ".Semoga Bermanfaat.
Dp.
PLTS Terapung merupakan pembangkit listrik yang dikategorikan sebagai energi baru terbarukan (ebt). Pengembangan PLTS Terapung di Indonesia diharapkan dapat mencapai target energi 4,7 GW untuk mendukung target energi baru terbarukan 23% pada tahun 2025.
Sangat senang hati menerima kritik dan saran di dalam komentar, untuk menyempurnakan artikel ini. Demikian ulasan singkat mengenai " 5 Keunggulan dari PLTS Terapung ".Semoga Bermanfaat.
Dp.
Post a Comment for "5 Keunggulan dari PLTS Terapung"