Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenapa Indonesia Kaya dengan Logam Mulia

gambar logam mulia emas

" Sebuah pertanyaan terlintas, ketika perusahaan kendaraan listrik (vehicle electric) dan berbagai perusahaan pertambangan dunia, beramai - ramai melirik Indonesia untuk berinvestasi dan bekerjasama di dalam pembuatan baterai jenis lithium-ion. Bahkan, perusahaan mobil listrik sekelas Tesla ingin menanamkan modalnya di Indonesia "

Keinginan Tesla untuk bekerjasama di dalam bidang pembuatan baterai lithium-ion, sudah di dahului oleh perusahaan elektronik yang berasal dari Korea Selatan, yaitu LG, yang sudah bekerjasama dengan Indonesia membangun pusat baterai di Indonesia, demi mengamankan bahan baku utama baterai lithium-ion, yaitu logam nikel dan kobalt.

Jenis Logam di Indonesia

Selain nikel, Indonesia juga memiliki sumber daya alam aneka logam lainnya, yang memiliki cadangan kelas dunia. PT Freeport Indonesia adalah perusahaan pertambangan tembaga dan emas yang diakui dunia, sebagai perusahaan pertambangan yang memiliki cadangan tembaga dan emas terbesar di dunia, yang terletak di pegunungan Grasberg, Papua. 

Sedangkan jenis logam mulia yang terdapat di Indonesia dengan cadangan yang besar, yaitu emas dan perak. Cadangan logam mulia emas (Au) di Indonesia ditaksir mencapai 2.600 ton, masuk kedalam 5 besar cadangan terbesar di dunia.

Aluminum adalah logam yang diperoleh dari mineral bauksit. Cadangan bauksit tersebar di daerah Kalimantan Barat, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau dan masih banyak lagi cadangan logam yang terdapat di Bumi Pertiwi, seperti timah, bijih besi, kobalt sampai logam tanah jarang (LTJ). 

Bahkan, Indonesia memiliki cadangan tiga jenis logam sebagai bahan baku utama baterai lithium-ion, yaitu nikel, aluminium dan kobalt, yang diklaim merupakan jenis baterai lithium-ion dengan kualitas terbaik di dunia.

Jawaban yang paling tepat atas pertanyaan tersebut, kenapa Indonesia kaya dengan logam mulia? adalah karena kondisi geologis Indonesia. Indonesia diketahui terletak diantara pertemuan 3 lempeng raksasa bumi, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Ketiga lempengan ini bergerak aktif, sehingga membentuk jalur cincin api (ring of fire).

Hampir semua wilayah di Indonesia dilewati jalur cincin api ini, mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Papua, kemudian ke Pulau Sulawesi. Keberadaan jalur ini telah membuat daerah - daerah ini menyimpan sumber daya alam cadangan logam. 

Di Pulau Sumatera terdapat perusahaan tambang emas, seperti PT. Agincourt Resources, tambang timah, PT TIN (Persero) di Bangka Belitung, tambang emas PT Aneka Tambang (ANTAM) di Jawa Barat, Tambang Nikel terbesar Indonesia di Sorowako, Sulawesi Selatan, milik PT Vale Indonesia, sampai tambang tembaga raksasa di Papua milik PT Freeport Indonesia.

Faktor Geologi 

Secara geologi, cairan magma yang tersimpan di pusat bumi adalah sumber pembentuk logam yang ada di kerak bumi. Cairan magma ini akan bergerak ke atas permukaan bumi melalui retakan jalur cincin api tersebut. 

Cairan magma akan berasosiasi dengan batuan disekitarnya dan akan membeku, sehingga membentuk berbagai jenis logam dengan jangka waktu yang sangat lama, bahkan membutuhkan waktu sampai jutaan tahun, makanya disebut dengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Proses geologi dan keberadaan jalur cincin api inilah yang membuat tanah Indonesia memiliki kandungan jenis logam yang sangat banyak dan besar. Negara - negara yang melewati jalur ini akan memiliki cadangan logam yang sangat banyak, seperti Filipina, Kanada, Amerika Serikat sampai negara - negara di Amerika Selatan, seperti Chili.

Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Selain keuntungan dari segi memiliki cadangan logam yang sangat banyak dan besar, keberadaan jalur cincin api juga telah memberikan keuntungan dari segi energi listrik. Setiap jalur cincin api memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan fasilitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (pltp).

Namun, jalur cincin api juga memiliki resiko bencana alam yang sangat besar, yaitu bencana geologi. Bencana geologi di jalur ini dapat menimbulkan bencana alam, seperti gempa bumi, letusan gunung api, tsunami (gelombang ombak) dan tanah longsor.

Artikel ini dibuat berdasarkan opini pribadi dan data dari berbagai sumber. Mohon dikoreksi jika ada kesalahan penulisan di dalam artikel ini. Sangat senang hati menerima kritik dan saran di dalam komentar, untuk menyempurnakan artikel ini.

Demikian ulasan singkat mengenai “ Kenapa Indonesia Kaya dengan Logam Mulia “ Semoga Bermanfaat.

Dp.

Post a Comment for "Kenapa Indonesia Kaya dengan Logam Mulia"